You are currently viewing Muhammadiyah Bangkitkan Wisata Kota Batu

Muhammadiyah Bangkitkan Wisata Kota Batu

  • Post author:
  • Post category:Berita
  • Post comments:0 Comments

WISATAMU – Kebangkitan sektor pariwisata Indonesia dimulai dari Kota Batu. Sejumlah terobosan dilakukan untuk kembali menggeliatkan sektor andalan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar bagi Kota Batu ini.

Satu terobosan dilakukan Badan Pengurus Jaringan Wisata Muhammadiyah (BP JWM) dengan menggelar JWM Travel Mart l di Kota Batu, 17-19 November 2021.

Ketua Pelaksana JWM Travel Mart, Thomas Raja Santosa menyatakan, JWM Travel Mart l 2021 bertujuan untuk recovery tourism Indonesia. Pagelaran itu juga dalam rangka Milad ke 109 Muhammadiyah dan pra M uktamar Muhammadiyah di Kota Solo.

Sekitar 100 peserta travel mart dari seluruh Indonesia turut ambil bagian. Mulai dari Riau, Kalimantan, dan sejumlah kota besar lain. “Agenda utama pada event ini adalah menyelenggarakan famtrip destinasi wisata di Kota Batu, table top of meeting, meet seller and buyer,” jelasnya, Rabu (17/11/2021).

Dia menyebutkan, dalam tubuh JWM berisikan para pengusaha yang bergerak di bidang pariwisata, mulai dari hotel, objek wisata dan lainnya.

Pihaknya berharap, dengan adanya pertemuan lebih dari 100 peserta industri pariwisata se Indonesia itu mampu mendongkrak pergerakan industri pariwisata dan transaksi dalam mutual bisnis.

Acara ini diikuti seller dan buyer 40 perusahaan wisata. Rata-rata berasal dari Kota Batu. “Karena tujuan utama kami adalah membangkitkan pariwisata Kota Batu,” tuturnya.

Dipilihnya Kota Batu karena merupakan salah satu kota tujuan wisata yang sangat bagus di Indonesia. Apalagi perkembangan pariwisata di Kota Batu tumbuh sangat pesat. Sehingga memudahkan untuk melakukan recovery wisata pasca pandemi.

“Untuk membangkitkan pariwisata, kami menggandeng seluruh pelaku wisata dan pemerintah. Sehingga bisa saling bergandeng tangan untuk melakukan promosi,” ujar dia

Mengenai kebangkitan pariwisata di Kota Batu dan Indonesia, pihaknya sangat optimis bisa segera bangkit. Karena berdasarkan hasil survey yang diakukan, masyarakat sudah mulai bosan berada di rumah.

“Ini menjadi momen bagi kami. Masyarakat sudah mulai bosan berada di rumah. Saat ini mereka mulai melihat-lihat destinasi wisata yang cocok untuk di kunjungi. Apalagi saat ini keluar negeri juga belum boleh,” tandasnya.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengungkapkan dibandingkan tahun 2019 lalu kunjungan wisata pada tahun 2020 dan 2021 ini hanya 25 persen.

“Tahun 2019 lalu kunjungan wisata di Kota Batu bisa tembus 7,2 juta wisatawan. Sedangkan pada tahun 2020 dan 2021 kunjungan wisata berkutat diangka 2 juta wisatawan,” ungkapnya.

Adanya penurunan jumlah wisata, kata Punjul tentunya sangat berdampak pada turunnya okupansi hotel mencapai lebih dari 50 persen.

Tak hanya itu, Punjul mengungkapkan terdapat pengurangan pekerja pariwisata akibat pandemi mencapai 70 persen dan tentunya terjadi penurunan perputaran ekonomi di Kota Batu.

“Sesuai arahan Menparekraf, kami dihimbau untuk melakukan tiga langkah strategis untuk menyelamatkan pariwisata Kota Batu. Tiga langkah itu meliput fase darurat, fase pemulihan dan fase normalisasi,” bebernya.

Sementara itu, melalui event yang digelar selama tiga hari ke depan, Punjul berharap mampu membangkitkan pariwisata di Kota Batu. Terutama dalam hal promosi wisata. Apalagi event itu diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebuah ikhtiar untuk membangkitkan pariwisata di Kota Batu dan Jawa Timur.

“Jika kondisi kondusif Kota Batu merupakan salah satu kota yang perputaran ekonominya paling cepat. Namun setelah pandemi menyerang semua porak poranda. Sehingga perlu trobosan jitu untuk kembali membangkitkan pariwisata di Kota Batu,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, untuk kebangkitan pariwisata di Kota Batu sangat perlu dilakukan gas dan rem yang tepat. Contohnya, jika kondisi pandemi sedang tinggi-tingginya, maka harus berhenti terlebih dahulu dan mematuhi peraturan pemerintah. Sedangkan ketika kondisi normal bisa dibuka lagi secara berlahan. (*)

Tinggalkan Balasan